Metode Pertanian Terapung Solusi Atasi Banjir
Metode Pertanian Terapung Solusi Atasi Banjir
Metode pertanian diperlukan kebutuhannya untuk
menunjang kebutuhan akan produk pertanian yang besar. Salah satu metode
pertanian yang sekarang banyak diterapkan di negera berkembang adalah Pertanian
Terapung. Pertanian terapung menjadi bentuk adaptasi petani terhadap
banjir yang datang setiap tahun. Bila mereka tetap memakai lahan konvensional,
banjir akan menghancurkan tanaman mereka. Dengan lahan apung, bila ada banjir,
tanaman akan tetap terapung tidak diterjang banjir. Metode ini sekarang sedang
dikembangkan lebih luas oleh pemerintah Bangladesh sebagai solusi mengatasi
banjir.
Metode
pertanian ini telah mendapatkan perhatian FAO (badan pangan PBB) sebagai salah
satu sistem pertanian warisan dunia yang harus terus dikembangkan ke depannya.Sebenarnya,
sistem pertanian terapung ini mirip dengan metode bertani hidroponik dengan
menggunakan teknologi tradisional. Yang menarik, media tanam pada pertanian
terapung ini dibangun dari rumput alami dan beberapa jenis tanaman lainnya.
Tanaman
pokok yang ditanam pada pertanian terapung ditancapkan pada media yang
mengambang hasil jalinan tanaman eceng gondok, gulma-gulma air, dan tanaman air
lainnya. Selain itu, juga menggunakan bambu sebagai pengikat tanaman yang
menjadi media tanam. Bambu disusun dengan panjang 15—50 meter, lebar 1,5—2 meter
dengan tebal 0,6—0,9 meter. Bambu juga berfungsi memberi kekuatan pada lahan
apung yang menjadi media tanam. Tanaman air yang hampir membusuk kemudian ditambahkan
dan dibiarkan beberapa hari di atasnya. Setelah itu, baru disebar benih di
atasnya.
Teknik budidaya tradisional ini juga
dinilai ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber daya alam lahan basah yang
ada untuk menanam sayuran dan tanaman lainnya hampir sepanjang tahun.Pertanian
ini juga efisien karena tidak memerlukan asupan pupuk kimia ataupun pupuk
kandang. Keuntungan lain, petani tidak perlu mengeluarkan biaya atau waktu
untuk menyiram tanaman. Lahan apung ini produktivitasnya cukup tinggi, bisa mencapai
10 kali lipat dibanding pertanian konvensional.Praktik pertanian terapung telah
membantu menambah penghasilan masyarakat lokal dan memberikan kontribusi untuk
pengentasan kemiskinan. Hal ini juga memberikan keamanan pangan yang lebih
besar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang tidak memiliki
lahan luas.
Komentar
Posting Komentar